
-
Akbar Akbar
- 22 Mar 2022
ARWANA'S APOLOGIZE
Saya menganggapnya sebagai transformer.
Yup, seorang manusia yang mampu bertransformasi dengan sangat pesat dan positif.
Lelaki yang dalam sejarah hidupnya pernah menjadi supir angkot lalu berubah menjadi
seorang komedian, artis, host fenomenal yang tidak hanya sukses, melainkan menjadi
referensi banyak pihak.
Dialah Sang "Ea....ea...", Mas Tukul Arwana.
Banyak kisah hidupnya yang menginspirasi. Namun kali ini, saya ingin menukil satu saja
kebiasaan beliau yang sangat layak dicontoh oleh kaum profesional.
Mas Tukul Arwana, dikenal sebagai seorang yang sangat pelit untuk mengucap maaf.
Maksudnya, beliau dalam bekerja menetapkan sebuah gaya profesionalisme dengan standar tinggi.
Sehingga menutup celah kesalahan dan kesempatan beliau mengucap maaf kepada orang lain
sebagai konsekuensi tindakannya.
Sahabat...
seberapa sering kita meminta maaf atas unprofesionalisme yang kita perbuat?
Maaf, terlambat datang
Maaf, terlupa jadwal atau tugas
Maaf, kerjaan sedang banyak
Maaf, saya kena musibah
Maaf,maaf....maaf.
Bagaimana bentuk citra kita atas repetisi maaf yang seharusnya tidak perlu terucap?
Atau jika diri kita adalah sebagai seorang public speaker, seberapa besar audience Anda
akan trust dan accept ide-ide Anda yang diluncurkan lewat lidah yang sama saat mengemas
maaf atas dasar unprofesionalisme.
Mari perbaiki, dengan pengingat berupa prinsip kehormatan dan profesionalisme dari beliau...
Sang Arwana.
Akhmad Akbar
|| Career Optimizer ||
|| Career Optimizer ||