Thumb DIAMOND MENTALITY-2

DIAMOND MENTALITY-2

Saat exit interview dengan seorang karyawan yang tidak lanjut masa PKWT nya...ada satu topik menarik. 
Sederhana namun genuine.

"Pak, apa yang harus saya katakan kepada rekruter setelah ini? Karena saya baru sebentar disini dan 
tidak lanjut", tanyanya.

Saya bingung...pertanyaan ini mengapa dibingungkan?

Saya pun mengarahkannya agar menjawab apa adanya, penuh kejujuran.

Karyawan ini kaget. Seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja saya katakan.

Saya lagi-lagi juga terbingung-bingung. Apa yang salah dengan jawaban saya.
Katakan saja apa adanya kawan. Kalaupun ingin dipercantik, gunakan diksi yang santun dan hormat. 
Bukan manipulasi fakta. 

Rekruter dan user perlu mengetahui anda apa adanya. Sehingga mereka bisa memperhitungkan komposisi anda 
pada tim nya. Kalau dari awal saja Anda sudah berbohong, bisa jadi dalam bekerja nantinya akan banyak
menimbulkan kebohongan baru. Atau nanti atasan dan team kerja Anda membohongi Anda.

Kejujuran merupakan nilai luhur di dalam agama maupun nilai kebaikan secara umum.
Gunakanlah di aktivitas sehari2. Bukan hanya teori. 

Apa yang didapatkan dari kebohongan? apalagi dipakai saat kita mencari pekerjaan profesional?
Hal itu hanya mencederai integritas dan profesionalisme. Kalaupun ada yang teranggap salah dari kejujuran,
perbaiki! Mungkin cara kerjanya, komunikasinya, dstnya.

Rekans, tulisan ini sengaja dipost untuk reminder diri sendiri juga. 

Agar kejujuran menjadi nilai kebiasaan hidup kita. Baik di saat kerja maupun aktivitas yang lain.

Seperti slogan antikorupsi di Indonesia : Berani jujur itu baik.

Yuk jujur!

Akhmad Akbar 
Career Optimizer

0 comments

Leave a comments


WhatsApp