Thumb Infinite Mindset

Infinite Mindset

Belajar dari Simon Sinek dalam bukunya The Infinite Game. Ia mengkategorikan permainan menjadi 2; 
Pertama, Finite Game yang berarti sebuah permainan terbatas, seperti permainan sepak bola yang dapat diketahui agendanya, aturannya, siapa pemain-penontonnya, dan diakhir sesi dapat diketahui siapa yang menang dan  siapa yang kalah. 



Sedangkan permainan kategori kedua ialah Infinite Game, menurutnya ini adalah permainan tanpa ujung, tanpa akhir, tanpa batas, yang sangat sulit diterka aturan resminya, dan selalu berubah strateginya. 
Yang dapat dikonvensi dalam Infinite Game hanyalah tentang siapa yang masih bertahan dilajur permainan.



Tepat rasanya jika kehidupan kita ini masuk dalam kategori kedua, Infinite Game. Terlebih saat ini kita berada di era yang serba cepat perubahannya, keadaan menuntun kita berbenah untuk berubah.


Menurut Charles Darwin :
It’s not the strongest of the speciest that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to the change 
(bukan yang terkuat atau yang terpintar yang akan bertahan, yang bertahan adalah yang paling mampu beradaptasi dalam perubahan)

So.. apa yang terjadi jika kita tak ikut berubah ?



Menjadi seirama dengan perkembangan zaman membutuhkan modal kuat, yang pertama ialah merekonstruksi pola pikir kita menuju konsep Infinite Mindset. 



Di keadaan yang serba cepat, pantang rasanya mampu survive tanpa mentransformasi mindset agar tangguh disituasi penuh tekanan, cakap melirik peluang, dan gesit merearrange strategi.



Lagi-lagi muncul sebuah pertanyaan, 
Apa yang dilakukan agar bisa mengimbangi zaman ? 


(to be continue)



Nurul Indah Qariati

0 comments

Leave a comments


WhatsApp