Thumb KEMAMPUAN EKSEKUSI

KEMAMPUAN EKSEKUSI

oleh : A. Akbar

Kali ini, mari kita ambil pelajaran dari 2 tokoh yang pernah mewarnai sejarah umat manusia.

Pertama, Nabi Sulaiman. 

saat berhadapan dengan ratu bilqis, setelah berkirim surat dan menegaskan agar bilqis datang dengan menyerahkan diri dan berislam, Bilqis datang menghadap. Tanpa banyak ba..bi...dan bu, Ifrit - golongan jin pasukan Nabi Sulaiman, berhasil menggotong singgasana bilqis bahkan sebelum bilqis sempat mengedipkan matanya. 

Kedigdayaan Sulaiman membuat bilqis tak punya pilihan lain kecuali benar-benar menyerahkan diri kemudian mengikuti kurikulum Sulaiman dengan berislam dan bertauhid.

Kedua, Soeharto, presiden kedua Indonesia.

di zamannya, beliau sangat disegani dan cenderung ditakuti. salah satu sebab utamanya adalah, apa yang diinginlakukan oleh Soeharto akan menjadi kenyataan dan terlaksana. Dia inginkan negara swasembada pangan, dipenuhinya. Dia ingin Indonesia punya pesawat sendiri, BJ Habibie disupportnya. Dia punya visi ketahanan negara, dilakukannya Repelita (rencana pembangunan lima tahun)

Sehingga saat dia menjadi presiden, hampir tidak ditemukan konflik berarti dan menjadi ancaman dari luar negeri. Bahkan Indonesia betul2 disegani baik di Asia tenggara maupun keseluruhan benua kuning dunia.

Dari keduanya kita belajar, bahwa setelah visi atau cita yang genuine untuk diraih diperlukan suatu keberdayaan untuk mengubahnya menjadi aksi. Aksi inilah yang membedakan para pemimpin dan pemimpi di kehidupan nyata. Aksi nyata ini yang sering kita sebut sebagai eksekusi atas ide.

Lalu, seringkali relasi kami menyatakan, how to get started? bagaimana memulainya?

Ijinkan al faqir mengulang lagi bagaimana paripurnanya usaha yang dilakukan Ibunda Hajar dalam proses pencarian air untuk Ismail kecil.

Saat Ismail kecil menangis kehausan, di tengah padang pasir luas yang secara logis kita semua berpikir hampir mustahil untuk mendapatkan air, Hajar memulainya dengan langkah sederhana : mencari.

Mencari di satu spot, tidak ketemu. beralih ke spot lain, begitu seterusnya. Dilakukan dengan penuh kemantapan dan bahkan mungkin kebingungan. Namun, setelah komplit usaha dilakukan, darimana datangnya solusi? Justru dari bawah kaki Ismail kecillah sumber air ditemukan.

Amati...usaha untuk mengeksekusi keinginan baik kita dengan begitu sungguh dan kuat memang seringkali tidak menghasilkan capaian langsung.

Namun, seperti tulisan sebelumnya kami sampaikan, setoran ikhtiar itulah yang tentu saja diiringi perjuangan gigih membuat Allah menilai bahwa kita layak dan pantas untuk sukses. Setelahnya, sangat mudah bagiNya mengirimkan solusi bahkan dengan cara yang sama sekali tak pernah kita bayangkan.

Maka, setelah kuat cita yang diinginkan, mulailah mengeksekusi capaian cita tersebut. Sesederhana apapun, dengan relevan. Iringi dengan kesungguhan dan kegigihan. Undanglah perhatian Allah untuk mewujudkannya. Nikmati prosesnya dan syukuri hasilnya.

Faidza 'azzamta fa tawakkal alaLlahu.

Wallahua'lam

0 comments

Leave a comments


WhatsApp