
-
endar prayudi
- 07 Aug 2022
Menerapkan Seni Merancang Nasib Dengan Self Leadership
Pernahkah hidupmu
merasa stagnan, merasa ingin berubah maju menjadi lebih baik namun kenyataannya
seperti jalan di tempat. Pernahkah pula hidup terasa hampa, hati terasa kosong
dan seakan tidak tau hidup mau kemana. Atau merasa sehari-hari kurang motivasi
dan kurang semangat dalam menjalani hidup?
Jika hidup
terasa begitu-begiu saja, bahkan jika berkumpul dengan teman, sahabat atau
rekan-rekan saat reuni sekolah yang seumuran ko kelihatannya nasibnya berbeda-beda
ya. Padahal latar pendidikannya hampir sama, jurusan dan kampusnya juga hampir
sama, tempat bekerjanya juga mirip-mirip saja ko kehidupannya berbeda. Ada yang
menjadi bintang terang, hidupnya seakan penuh semangat, prestasi, kontribusi dan
kebahagiaan. Ada juga yang menjadi orang biasa-biasa saja yang hidupny terlihat kurang bersemangat, kurang berperan
dan kurang memberi kontribusi. Bahkan
ada juga hidupnya yang seakan mengalami banyak permasalahan, sering sedih dan
banyak mengeluh. Apa yang membedakan nasib mereka? Apakah yang menyebabkan nasib setiap orang berbeda-beda. Apakah nasib mereka bisa dirubah? Lalu dari
mana datangnya nasib?
Menurut Babe Jamil berdasarkan pengalaman beliau dan juga terinspirasi dari Robert Kooper bahwa yang mempengaruhi nasib sesorang itu di ditentukan dan dipengaruhi oleh karakter, karakter dipengaruhi oleh kebiasaan, kebiasaan dipengaruhi oleh Tindakan, Tindakan dipengaruhi oleh pikiran dan pikiran dipengaruhi oleh perasaan. Jika boleh ditanyakan kepada orang orang yang sukses, yang menjadi bintang terang dan banyak kontribusinya serta bahagia akan diketahui bahwa mereka memiliki karaktaer, kebiasaan, tindakan, perasaan dan pikiran yang berbeda dari yang kurang sukses atau yang biasa saja bahkan sangat berbeda dari yang banyak masalah.
Lalu jika melihat
ke diri kita saat ini, berada diposisi manakah nasib kita saat ini,,apakah Nasib
kita saat ini menjadi bintang terang dengan banyak memberi manfaat dan bahagia,
ataukah nasib kehidupan kita masih biasa-biasa saja atau bahkan sedangmengalami
banyak kesedihan, sering mengeluh dan banyak masalah serta mau menyerah. Dimanakah
posisi kita? Bagaimana kah keadaan nasib kita saat ini? Apakah nasib kita bisa
dirubah atau dapat dirancang?
Babe Jamil
Azzaini mengatakan nasib kita bisa kita rubah dan bisa dirancang dengan
menggunakan Self Leadership. Self leadership adalah memimpin dan mengendalikan sesuatu
yang berada dalam kendali kita. Self Leadership juga disebut Self Control. Mengendalikan sesuatu yang
berada dalam kendali kita. Babe jamil melanjutkan penjelasannya, menurut ilmu psikologi
hal yang dapat kita rancang dan kita kendalikan yaitu karakter, kebiasaan, tindakan,
pikiran dan perasaan. Sebelum menerapkan seni merancang nasib dengan self
leadership, kita kenali tahapan didalamnya. Ada Lima tahapan untuk menerapkan seni
merancang nasib dengan self leadership pada kehidupan sehari-hari yaitu:
1.
Self Leadership “Perasaan”
2.
Self Leadership “Pikiran”
3.
Self Leadership “Tindakan”
4.
Self Leadership “Kebiasaan”
5.
Self Leadership “Karakter”
Dari tahapan
yang mana kita mulai menerapkan Self Leadership? Seni merancang nasib dengan
self leadership dapat diterapkan dengan memulai dari tahapan yang mana saja,
bisa dari karakter duluan, dari tindakan duluan atau dari mana saja. Untuk memulai tahapan ini, Babe Jamil lebih
menyukai untuk memulai dengan tahapan Perasaan, Self Leadership “Perasaan”.
Marilah kita mulai menerapkan Seni merancang nasib dengan self leadership
bagian awal yaitu perasaan.