Thumb TAKJUB : PERJUANGAN MAKHLUK TERPILIH

TAKJUB : PERJUANGAN MAKHLUK TERPILIH

Blumblumblum… Blumblumblum… terdengar seperti bunyi gelembung air.. 
Hmmm bunyi ini berasal dari gerakanku rupanya, blumblumblum… blumblumblum… aku bergerak tenaang… tapi, sedang dimana aku.. tempat ini seperti terowongan, gelaap.. dan aku terus bergerak seolah ada yang mendorongku ringan, blumblumblum… blumblumblum…
 
Ada semacam denting mulai terdengar..
Iramanya konstan - stabil.
Bunyinya duk duk duk’ sangat menenangkan.
Kali ini bunyinya menyatu dengan bunyi pergerakanku..
Tapi lagi-lagi ini tempat apa sih ? gelap, memangnya aku sedang dimana ?
 
Bunyi duk duk duk menghipnotisku,
Saking nyamannya didengar aku mulai terlelap…
Tapiii… aau, Aku berteriak, aku terjatuh kemana ?
Duk duk duk… tetap menjadi music terindah dan membuatku terus terlelap….

9 bulan berlalu…
 
Aku terjaga… irama konstan duk duk duk semakin cepat,
Apa yang terjadi ?
 
Entah berapa lama sudah aku ditempat ini, 
Penglihatanku berfungsi, aku terbungkus…
Ku lihat ada jari jemari menempel ditubuhku, ada tali yang bisa ku pegang sewaktu-waktu…
Tapiii… oh… 
Tiba-tiba aku terdorong keras, seperti ada yang menghisapku…
Tempat ini menjadi kecil sekali, aku terhimpit diantara dinding-dinding 
Dan… wow silau, cahaya apa tadi ?
 
Aku kembali terhimpit, aku penasaran, cahaya tadi berasal dari luar dinding ini.
Mataku pun ku pejamkan, dinding itu ku dorong keras, ku ikuti naluriku, uuuh sekuat tenaga ku dorong, aku berteriak, dan… berhasil, aku menerobos keluar
.
Aku keluar dari dari terowongan itu, aku keluar dari tempat sempit itu, ku hirup damai udara dunia dalam-dalam. 
Duk duk duk semakin hangat
Kau kah itu ibu? Badanku disatukan denganmu, ku coba merangkak payah, ku ingin menggapai wajahmu, sesekali kepala ku angkat tapi aku tak mampu, ku hanya bisa mencium bau khas mu, aroma air susumu pun tak asing bagi ku, aku terus merangkak didadamu tanpa peduli banyak orang yang menatap kearahku.

 

 

Tanpa daya’- 
Sendirian’- 
Lemah’. 
Anak manusia telah berhasil berjuang keluar dari satu fase menuju fase selanjutnya yaitu fase kehidupan.
 
Anak manusia itu telah tumbuh menjadi besar dengan segala aktifitasnya dan problem-problem yang mewarnainya.
 
Anak manusia itu bisa saja kita !
Dan jika kita berada dititik terendah,
Kita tak jauh untuk bercermin.
Bercerminlah pada perjuangan diri kita masing-masing,
Yang pernah berjuang dititik terendah
Tanpa daya’- 
Sendirian’- dan
Lemah’. 
 
Rerenungilah !
Apakah pantas kita menyerah ?

Nurul Indah Qariati



2 comments

Leave a comments


WhatsApp