Jadi Jagoan Closing tanpa Pening
Survey di Amerika membuktikan bahwa salesman yang bahagia mampu menjual 56% lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak bahagia. Oleh karena itulah program ini saya beri nama Selling with Happiness alias menjual dengan penuh kebahagiaan. Mungkin Anda lebih familiar mengenal program sejenis dengan nama Hypno Selling. Namun sebenarnya istilah tersebut juga tidak sepenuhnya benar, karena kita tidak meng-hipnosis orang untuk membeli barang atau jasa kita.
Yang kita lakukan adalah mengoptimalkan komunikasi kita kepada calon klien sehingga mereka merasa nyaman dengan kita dan pada akhirnya mereka merasakan kebutuhan akan produk atau jasa kita. Hanya orang yang merasa bahagia yang mampu membuat orang lain merasa nyaman.
Adapun langkah yang bisa kita lakukan dalam Selling with Happiness adalah sbb:
I. Self State Control
Yang dimaksud state di sini adalah kondisi pikiran kita, atau lebih sering kita kenal sebagai emosi. Maka sebagai salespeople, sebelum berjualan kita mesti lihai menguasai state kita dulu.
Dalam sesi ini kita akan belajar 3 hal pokok yaitu:
1. Pose Control
2. Anchoring
3. Reframing
II. Customer State Control
Setelah berhasil menguasai state kita sendiri maka kita juga mesti lihai mengenali dan menguasai state calon pelanggan kita.
Dalam sesi ini kita juga akan belajar 3 hal pokok yaitu:
1. Membangun KONEKSI
2. Menyampaikan Nilai Tambah
3. Mendapatkan Komitmen
Jika Anda ingin menguasai teknik-teknik di atas, Anda bisa mengikuti E-Course Selling with Happiness: yang dirancang dengan sangat Simple dan praktis. Disampaikan oleh penutur dan mentor expert tersertifikasi dan berpengalaman puluhan tahun dalam melakukan penjualan. Modul ini sudah terbukti membantu satu dealer mobil pada pameran mobil tahun 2018 dan meningkatkan penjualan mereka sampai lebih dari 200%
Saya sangat suka dengan cerita, dan saya juga sangat suka bercerita. Saya masih ingat kisah kancil mencuri timun yang diceritakan oleh guru SD saya. Dan sampai sekarang saya juga masih memegang teguh pesan moral dari cerita tersebut. Mencuri adalah perbuatan tercela yang bisa mencelakakan diri kita. Orang bisa menolak pesan atau perintah langsung karena perintah semacam itu memiliki karakter menantang reaksi pikiran sadar, tetapi orang tidak bisa menolak cerita. Orang akan menerima cerita yang disampaikan kepadanya, dan pada saat yang sama ia menerima semua pesan tersirat yang menyentuh bawah sadarnya.
Karena cerita menyampaikan pelajaran secara tidak langsung, maka ia tidak memancing reaksi pikiran sadar. Cerita tidak mengundang pikiran sadar untuk campur tangan, tidak memancing penolakan sadar, tidak memancing respons kritis pikiran sadar. Dengan demikian setiap perintah akan diterima dalam cara yang nyaman oleh penerima pesan tanpa ia merasa terdikte untuk menjalankan perintah apa pun yang disampaikan. Cerita adalah jenis perintah yang sangat licin. Ia tidak bisa dijangkau oleh pikiran sadar dan hanya bisa diterima oleh bawah sadar.
Saya adalah seorang Storyteller Coach yang senang menggunakan cerita sebagai alat untuk melakukan intervensi pada perilaku klien yang kurang memberdayakan. Saya siap membantu Anda menemukan keberdayaan diri Anda, sehingga Anda akan menjalani hidup sesuai dengan scenario yang Anda inginkan.
Cerita Anda adalah sesuatu yang membuat hidup Anda menjadi lebih hidup. Temui saya sekarang, Hari Dewanto The Storyteller Coach
Write A Public Review